4 Juni 2014
Mencatat pengalaman membuat, camilan manis bawang. Kue bawang sering dibentuk alasannya ialah paling lsaya. Teman-teman belum ada yg membawa camilan manis bawang ini di program Kalam atau PPI, jadi tidak ada tentangan hehehe. Atau teman-teman sudah bosan dengan kuliner barat dan rindu kuliner tanah air. Terkadang tidak lezat juga, sudah membawa kuliner tapi tidak ada yg ambil. Beban mental dan meragukan. "Emang betulan Sat dapat masak?" Jawabannya ialah Sat sedang mencar ilmu memasak dan mencatat resep yg sudah dicobanya di blog. Hasilnya, mencar ilmu menjadi orang yg besar lengan berkuasa hati. Kalau hasil kuliner tidak lezat ya dimakan sendiri hiks....
Maksud dari menulis kembali camilan manis bawang padahal sudah ada beberapa goresan pena ialah resep camilan manis bawang ini dapat dijadikan kulit pastel. Kebetulan memang aku suka sekali dengan pastel. Agar tidak lupa segera dicatat apa yg dikerjakan kemarin.
Mohon maaf nich mbak Nila, kalau dirasani. Ceritanya punya tetangga elok yg pinter masak. Jalangkote atau pastel Sulawesinya lezat banget. Gigitan kulit jalangkotenya renyah banget. Kok beda dengan beberapa resep pastel yg sering dibuat. Apa sih rahasianya?
Beberapa hari kemudian ada program kulturmesse atau pekan raya kebudayaan di centrum Goettingen. Saat itu aku bergabung sebentar dengan panitia berjualan kuliner Indonesia. Riza, salah satu panitia, dongeng kalau mamanya sering membuat, pastel. Mama Riza memipihkan kulit pastel memakai mesin mie.
"Kenapa?", tanya saya.
"Biar tidak capek saja dikala memipihkan adonan", kata Riza.
"Seru juga lho memilin pastel, sudah dapat kan mbak?" tanya Riza. "Belum dapat memilin pastel, sedang mencar ilmu nich." kata saya.
Nah...kemarin membuat, camilan manis bawang untuk program Kalam tanggal 7 Juni nanti. Saat mencicipi, camilan manis bawang renyah sekali. Dalam hati, rasa camilan manis bawang ini seakan-akan dengan kulit Jalangkote Sulawesi. Hasil dialog dengan Riza kalau kulit pastel itu dibentuk dengan mesin mie. Nah lho ketemu...resep camilan manis bawang dapat digunakan sbg resep kulit pastel Sulawesi atau Jalangkote.
Hal yg dilsayakan kemarin sehingga camilan manis bawang dapat renyah sesudah digoreng
1. Tepung terigu yg digunakan protein tinggi atau tipe 550. Tepung terigu 550 ini membutuhkan air lebih banyak, lebih liat dan cocok untuk gabungan yg perlu diuleni.
2. Saat bekerja membuat, adonan, iseng memakai suhu hangat: butter lelehnya hangat, santannya hangat..
3. Agar tidak lengket di mesin mie, gabungan ditaburi dengan tepung tapioka.
Nah...3 langkah diatas menghasilkan camilan manis bawang yg super renyah!
Kebetulan punya sisa sedikit gabungan dada ayam dan udang. Adonan camilan manis bawang iseng dibentuk pastel, digoreng dengan isian dada ayam dan udang tersebut. Hasilnya, pastel memang seakan-akan dengan Jalangkote.
Berikut resep Kue Bawang, memakai resep Kue Bawang Porsi Kecil link disini. Kebetulan ada kuah bumbu ayam goreng. Kuah ini dimasukkan ke camilan manis bawang plus santan kaleng.
Bahan yg diperlukan
200 g tepung terigu protein tinggi atau tipe 550
50 g tapioka
2 sdt bawang putih bubuk (diganti 2 siung bawang putih parut)
1 sdt garam (hanya 1/2 sdt alasannya ialah kuah bumbu ayam sudah asin)
180 ml santan (1/2 bab santan, 1/2 bab kuah bumbu ayam)
25 g butter leleh
1/2 sdt kaldu bubuk
1/2 sdt teriyaki
Cara membuat,
1. Campur semua bahan. diatas. Uleni dan bulatkan. Bekerja dengan suhu hangat. Jika gabungan masih keras dikala diuleni tambah dengan susu cair hangat. Lama menguleni hanya 3-4 menit saja.
2. Potong bulatan menjadi 4 bagian, masing-masih dipipihkan di mesin mie sampai ketebalan no 3. Potong bentuk stik. Goreng sampai kecoklatan. Setelah digoreng dicicipi, kalau camilan manis bawang masih empuk, usang menggoreng diperpanjang sedikit.
Adonan kulit camilan manis bawang yg iseng dibentuk pastel lupa difoto. Cemal-cemil menikmati pastel tersebut jadi lupa. Sumpah tidak bohong. Pastel renyah habis.
Mencatat pengalaman membuat, camilan manis bawang. Kue bawang sering dibentuk alasannya ialah paling lsaya. Teman-teman belum ada yg membawa camilan manis bawang ini di program Kalam atau PPI, jadi tidak ada tentangan hehehe. Atau teman-teman sudah bosan dengan kuliner barat dan rindu kuliner tanah air. Terkadang tidak lezat juga, sudah membawa kuliner tapi tidak ada yg ambil. Beban mental dan meragukan. "Emang betulan Sat dapat masak?" Jawabannya ialah Sat sedang mencar ilmu memasak dan mencatat resep yg sudah dicobanya di blog. Hasilnya, mencar ilmu menjadi orang yg besar lengan berkuasa hati. Kalau hasil kuliner tidak lezat ya dimakan sendiri hiks....
Maksud dari menulis kembali camilan manis bawang padahal sudah ada beberapa goresan pena ialah resep camilan manis bawang ini dapat dijadikan kulit pastel. Kebetulan memang aku suka sekali dengan pastel. Agar tidak lupa segera dicatat apa yg dikerjakan kemarin.
Mohon maaf nich mbak Nila, kalau dirasani. Ceritanya punya tetangga elok yg pinter masak. Jalangkote atau pastel Sulawesinya lezat banget. Gigitan kulit jalangkotenya renyah banget. Kok beda dengan beberapa resep pastel yg sering dibuat. Apa sih rahasianya?
Beberapa hari kemudian ada program kulturmesse atau pekan raya kebudayaan di centrum Goettingen. Saat itu aku bergabung sebentar dengan panitia berjualan kuliner Indonesia. Riza, salah satu panitia, dongeng kalau mamanya sering membuat, pastel. Mama Riza memipihkan kulit pastel memakai mesin mie.
"Kenapa?", tanya saya.
"Biar tidak capek saja dikala memipihkan adonan", kata Riza.
"Seru juga lho memilin pastel, sudah dapat kan mbak?" tanya Riza. "Belum dapat memilin pastel, sedang mencar ilmu nich." kata saya.
Nah...kemarin membuat, camilan manis bawang untuk program Kalam tanggal 7 Juni nanti. Saat mencicipi, camilan manis bawang renyah sekali. Dalam hati, rasa camilan manis bawang ini seakan-akan dengan kulit Jalangkote Sulawesi. Hasil dialog dengan Riza kalau kulit pastel itu dibentuk dengan mesin mie. Nah lho ketemu...resep camilan manis bawang dapat digunakan sbg resep kulit pastel Sulawesi atau Jalangkote.
Hal yg dilsayakan kemarin sehingga camilan manis bawang dapat renyah sesudah digoreng
1. Tepung terigu yg digunakan protein tinggi atau tipe 550. Tepung terigu 550 ini membutuhkan air lebih banyak, lebih liat dan cocok untuk gabungan yg perlu diuleni.
2. Saat bekerja membuat, adonan, iseng memakai suhu hangat: butter lelehnya hangat, santannya hangat..
3. Agar tidak lengket di mesin mie, gabungan ditaburi dengan tepung tapioka.
Nah...3 langkah diatas menghasilkan camilan manis bawang yg super renyah!
Kebetulan punya sisa sedikit gabungan dada ayam dan udang. Adonan camilan manis bawang iseng dibentuk pastel, digoreng dengan isian dada ayam dan udang tersebut. Hasilnya, pastel memang seakan-akan dengan Jalangkote.
Kue bawang yg renyah banget |
Berikut resep Kue Bawang, memakai resep Kue Bawang Porsi Kecil link disini. Kebetulan ada kuah bumbu ayam goreng. Kuah ini dimasukkan ke camilan manis bawang plus santan kaleng.
Bahan yg diperlukan
200 g tepung terigu protein tinggi atau tipe 550
50 g tapioka
2 sdt bawang putih bubuk (diganti 2 siung bawang putih parut)
1 sdt garam (hanya 1/2 sdt alasannya ialah kuah bumbu ayam sudah asin)
180 ml santan (1/2 bab santan, 1/2 bab kuah bumbu ayam)
25 g butter leleh
1/2 sdt kaldu bubuk
1/2 sdt teriyaki
Cara membuat,
1. Campur semua bahan. diatas. Uleni dan bulatkan. Bekerja dengan suhu hangat. Jika gabungan masih keras dikala diuleni tambah dengan susu cair hangat. Lama menguleni hanya 3-4 menit saja.
2. Potong bulatan menjadi 4 bagian, masing-masih dipipihkan di mesin mie sampai ketebalan no 3. Potong bentuk stik. Goreng sampai kecoklatan. Setelah digoreng dicicipi, kalau camilan manis bawang masih empuk, usang menggoreng diperpanjang sedikit.
Adonan camilan manis bawang yg dapat digunakan sbg kulit pastel Jalangkote Sulawesi |
Adonan kulit camilan manis bawang yg iseng dibentuk pastel lupa difoto. Cemal-cemil menikmati pastel tersebut jadi lupa. Sumpah tidak bohong. Pastel renyah habis.
***
Resep Kuliner Antara Camilan Cantik Bawang Dan Pastel Jalangkote Sulawesi
4/
5
Oleh
DA46